Menjadi mahasiswa, dilalui
dengan melewati berbagai proses yang penuh dengan lika-liku. Layaknya sepeti
kehidupan yang terkadang ada sedih, ceria, rindu, sakit, merana, hingga merona.
Proses tersebut, dilalui
dengan begitu banyaknya tugas kuliah yang datang menerjang, dengan waktu
penyelesaian yang begitu sempit. Terkadang hal ini membuat sebagian orang
menjadi keteteran. Akibatnya, terjadilah yang dinamakan depresi, emosi,
konspirasi, aplikasi, dan si-si yang terserah kamu mau menyebutnya seperti apa.
Jursan PWK sendiri, sebagai
suatu program studi yang ada di bangku perkuliahan, juga menawarkan hal yang
serupa. Dimana nantinya, kamu pasti akan merasakan model si-si yang ada diatas.
Banyaknya mata kuliah dikali dengan sekian tugas dibagi waktu yang terbatas,
menjadikannya sebuah tantangan yang tidak kalah dengan menyingkap 1001 maksud
perasaan wanita. Karena hal tersebut pula, maka ditengah perjalanan melalui
proses tantangan perkuliahan tersebut. Adakalanya Mahasiswa PWK, mengeluarkan
istilah-istilah, yang menggambarkan perasaan tulus dari apa yang dirasakannya.
Istilah tersebut asal kalian tahu, timbul dari dalam sanubari mereka. Untuk itu
penulis merangkum beberapa istilah yang pernah didengar oleh penulis, dari
anak-anak PWK yang ada di seluruh Indonesia, diantaranya.
PWK (Photo, Wisata, Kuliner)
Mahasiswa PWK yang tidur
beralaskan peta, dan ngampus bermandikan harapan agar tugas secepatnya acc,
tidak serta merta selamanya berada pada kondisi yang berat. Seperti sebuah kata
penuh makna, bahwa “didalam kesulitan, pasti ada kemudahan”. Seperti itulah
kamu dapat memanfaatkan waktu senggang survey lapanganmu untuk berfoto, serta
mencari kuliner khas dari daerah yang kamu teliti. Lebih lanjut, setelah survey
dituntaskan, kamu boleh bebas berwisata menikmati indahnya alam, sebelum
sibukmu datang menghampiri.
PWK (Perindu Waktu Kosong)
Padatnya jadwal tugas
mahasisawa PWK adalah suatu hal yang niscaya dimanapun kampusmu berada. Namun
yang membedakan terkadang adalah waktu libur dari masing-masing kampus pwk yang
ada di Indoneia. Sebagian kampus, ada yang liburnnya tepat dengan berahkirya
tugas besar, sebaliknya ada juga sebagian kampus yang tugas-tugasnya memerlukan
waktu yang sedikit lebih banyak dari jadwal akademik yang telah
ditentukan.
Oleh karena itu, nestapa
yang dirasakan tersebut, memicu lahirnya istilah “perindu waktu kosong”.
Perindu-perindu ini tumbuh dan berkembang biak, dikarenan mungkin kurangnya
perhatian dan pengertian yang mereka rasakan.
Akan tetapi, sebenarnya
kalian jangan bersedih. Sebab, kata pepatah “bila ingin menjadi pemenang, maka
jejakmu harus lebih satu langkah daripada orang lain”. Think positif guys.
PWK (Panrita Wanua
Kalabbirang)
Panrita Wanua Kalabbirang,
diungkapkan pada kegiatan 1 dekade Teknik PWK UIN Alauddin Makassar. Adapun,
Istilah ini merupakan bahasa bugis yang dicampur dengan bahasa melayu lama,
kalimat tersebut terdiri dari 3 (tiga) suku kata dengan makna yang
mendalam. Lebih lanjut, kata panrita bermakna orang yang ahli atau benar-benar
ahlinya. Konon dalam masyarakat Bugis, sebutan panrita memiliki makna, yakni
seseorang yang dapat melihat, bersaksi, menyimak atas suatu keadaan dan
menyatakan keadaan tersebut dengan sebenarnya, melalui pengamatan yang objektif
atas keadaan yang terjadi di sekitarnuya, melalui pemberitaan, kritikan, nilai,
ataupun saran.
Wanua sendiri dalam bahasa
Melayu Tua (Proto Melayu), diartikan sebagai wilayah permukiman. Awalnya kata
Wanua diartikan sebagai suatu wilayah permukiman, namun setelah melewati
beberapa proses sejarah dalam penggunaannya, maka kata tersebut telah berevolusi,
dan berkembang hingga dapat disebut juga sebagai Desa, Negeri, bahkan dapat
diartikan sebagai Negara. Sementara dalam Bahasa yang lain, yaitu Minahasa.
Kata Wanua sendiri dapat diartikan sebagai Negeri atau Desa.
Sementara Kalabbirang adalah
bahasa bugis yang menandakan derajat seseorang yang sangat diunggulkan,
keunggulannya ini berasal dari kekayaan keilmuannya, serta kekayaan socsal dan
batinia yang ia miliki.
Kesimpulannya, “panrita
wanua kalabbirang” memiliki arti mendalam akan seorang yang ahli dalam penataan
ruang atau wilayah yang kemudian sangat diunggulkan.
PWK (Pecinta Wanita
Kesehatan)
Istilah “pecinta wanita
kesehatan”, terinspirasi dari padatnya jadwal survey lapangan beserta
penyelesaian tugas-tugas yang dikerjakan hingga larut malam, yang membuat
kondisi tubuh mahasiswa PWK terkadang tidak begitu stabil, sehingga dengan
hadirnya para perawat ketengah kehidupan mahasiswa PWK, menjadi sangat
membantu walau untuk sekedar mendapatkan saran ataupun masukan, seperti
bagaimana kemudian menjaga kondisi kesehatan tubuh agar tetap fit, ditengah
rutinitas yang membutuhkan banyak tenaga extra.
PWK (Peramal Wilayah Kota)
Tugas mahasiswa PWK yang
merencanakan masa depan tentu diibaratkan seperti seorang peramal, bukan
spiritual apalagi tebak-tebakan berhadiah. Ramalannya didasarkan atas kejadian
masa lalu, kondisi hari ini, ditunjang dengan data dan analisis yang
valid. Sehingga, berdasar hal tersebut. Maka harapnya dimasa depan, rencana
tersebut dapat memiliki dampak yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
Istilah-istilah diatas,
tentu hanyalah sebuah ekspresi dari berbagai momen yang dilahirkan dari
orang-orang kreatif, yang sekedar menghibur diri dalam kerasnya kehidupan
menjadi mahasiswa PWK. Walaupun realitanya, hampir semua jurusan memiliki
tantangannya masing-masing, bahkan masih banyak yang jauh lebih berat dari
berukuliah di jursan PWK. Akan tetapi, kalaulah kekata-kata itu dapat menjadi
motivasi, dan/atau sebuah ungkapan untuk menenangkan hati. Maka PWK dalam kata
adalah sebuah candu yang memandu untuk terus maju tanpa kenal waktu.
Penulis : Febrianto Samin