Aglomerasi adalah
istilah umum yang merujuk kepada upaya pengumpulan beberapa elemen ke dalam
suatu tempat (wilayah). Dalam ilmu kimia, Aglomerasi dapat diartikan sebagai
pengumpulan dan/atau penumpukan partikel atau zat menjadi satu. Sedangkan dalam
ilmu ekonomi memiliki pengertian pemusatan beberapa perusahaan ke dalam
satu wilayah.
Ilmu
perencanaan wilayah dan kota sendiri, mendefiniskan aglomerasi sebagai sebuah
gabungan; kumpulan dua atau lebih pusat kegiatan; tempat pengelompokan berbagai
macam kegiatan dalam satu lokasi atau kawasan tertentu, aglomerasi dapat berupa
kawasan industri, permukiman, perdagangan, dan lain-lain (yang dapat tumbuh
melewati batas administrasi kawasan masing-masing, sehingga membentuk wilayah
baru yang tidak terencana secara sempurna); adapun presepsi lain berpendapat
bahwa aglomerasi adalah pencampuran penduduk dengan latar belakang berbeda.
Teori aglomerasi pada awalnya digunakan untuk melihat
aspek ekonomi melalui dua macam sudut pandang yaitu penghematan dan urbanisasi.
Karena pada akhirnya urbanisasi dan globalisasi tidak mungkin terlepas dalam
dinamika perkotaan, karena ketika di perkotaan, semua ekosistem
pembangunan berkelompok di satu kawasan yang sama. Siklus antar organisme
berinteraksi dalam ruang yang sama dan memiliki kecenderungan clustering.
Kita bisa melihat langsung antara produsen, konsumen serta proses
produksi, bahkan bahan produksi pun berada dalam kawasan yang sama. Kebutuhan
untuk mendekatkan hubungan antar organisme tersebut melahirkan
kelompok-kelompok baru yang menjadi jembatan ketika komunikasi antara produsen
dan konsumen tidak bisa berjalan dengan mulus, mereka adalah kelompok yang
menyediakan jasa atau yang disebut penjual jasa. Dan ketika sebuah kawasan
telah tumbuh banyak penjual jasa maka wilayah tersebut berangsur menjadi kota.
Aglomerasi banyak terjadi di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang
berbatasan langsung dengan kota. Pada awalnya wilayah ini merupakan desa,
karena mereka masih memiliki lahan pertanian yang memadai, dan warga
masyarakatnya sebagian besar masih petani. Namun seiring berjalannya waktu
keadaan mulai berubah. Wilayah aglomerasi ini sering juga disebut kawasan
penyangga kota utama.
Lebih lanjut, manfaat-manfaat yang didapatkan sektor ekonomi dari terbentuknya aglomerasi,
antara lain:
1. Economies of scale, biaya
produksi per unit barang menjadi lebih murah jika memproduksi dalam skala besar
Karena adanya indvisible input.
2. Sharing labor pool, biaya
pencarian tenaga kerja menjadi murah, misalnya: di Jakarta yang banyak terdapat
stasiun televisi, perusahaan akan mudah mencari pekerja di bidang pertelevisian
sehingga biaya pencarian tenaga kerja menjadi murah, sedangkan di Palangkaraya
akan susah untuk mencari tenaga kerja di bidang pertelevisian sehingga biaya
pencarian tenaga kerja menjadi lebih mahal.
3. Labor matching, adanya
kecocokan antara kebutuhan skill tenaga kerja yang dibutuhkan
perusahaan dengan skill yang dimiliki tenaga kerja yang
tersedia sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk training
tenaga kerja. Apabila tingkat labor matching rendah
(dengan kata lain skill yang dibutuhkan tidak cocok
dengan skill tenaga kerja yang tersedia) maka perusahaan harus
mengadakan training dengan biaya yang tidak sedikit. Perusahaan bisa mengalami
kerugian berarti jika tenaga kerja yang telah selesai menjalani training
memilih untuk keluar atau pindah kerja (pembajakan tenaga kerja).
4. Knowledge spillover, adanya
efek limpahan pengetahuan yang akan menguntungkan perusahaan. Fenomena ini juga
muncul ketika adanya foreign direct investment (FDI),
contohnya: masuknya waralaba siap saji asing di Indonesia menimbulkan knowledge
spillover yang menyebabkan menjamurnya penjual fried chicken
dan hamburger.
Selain manfaat, kluster juga menimbulkan biaya bagi perusahaan,
yaitu:
1. Biaya oportunitas karena perusahaan harus membagi
pasar dengan pesaing (tidak memiliki pasar eksklusif) sehingga dapat menurunkan
penjualan.
2. Perusahaan tidak bisa memperoleh profit margin
yang besar.
3. Biaya perusahaan untuk pindah ke kluster mahal.
Akan tetapi, benefit dari kluster hampir selalu lebih besar
daripada biaya yang harus dikeluarkan.
Ada dua jenis aglomerasi ekonomi, yaitu:
1. Localization economies, berkumpulnya
industri karena alasan-alasan produksi yang akan menurunkan biaya produksi dan memudahkan
proses produksi.
2. Urbanization economies, berkumpulnya
industri mendekati pasar yang besar di daerah perkotaan.
Kegiatan aglomerasi ini pada akhirnya akan berpengaruh
pada urban size. Besarnya ukuran urban size akan
memberikan manfaat-manfaat, antara lain: join labor supply, learning
opportunity, dan social opportunity.